Asal Usul Danau Toba
asal usul,cerita anak,danau telaga,legenda,Sumatera
Utara131danau toba Pada zaman dahulu di suatu desa di Sumatera Utara hiduplah
seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan
subur. Petani itu mengerjakan lahan pertaniannya untuk keperluan
hidupnya.Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing
kesungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah
saja ikan di dapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali
ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.Pada suatu sore, setelah
pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi
sudah cukup lama ia memancing tak seekor iakan pun didapatnya. Kejadian yang seperti
itu,tidak pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah
saja dia pancing.Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan
pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing. Tetapi
ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang
langsung menarik pancing itu jauh ketengah sungai. Hatinya yang tadi sudah
kesal berubah menjadi gembira, Karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar
pancingnya itu adalah ikan yang besar.Setelah beberapa lama dia biarkan
pancingnya ditarik ke sana kemari, barulah pancing itu disentakkannya, dan
tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali
pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas.
Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikanitu. Pada
saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan
penuh arti. Kemudian, setelah ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia pun
masuk ke dalam sungai untuk mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum
pernah dia mendapat ikan sebesar itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa
enaknya nanti daging ikan itu kalau sudah dipanggang. Ketika meninggalkan
sungai untuk pulang kerumahnya hari sudah mulai senja.Setibanya di rumah,
lelaki itu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika
dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di
dapur rumahnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari
bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia
naik kembali ke atas rumah dan langsungmenuju dapur.Pada saat lelaki itu tiba
di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi.
Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tampak terhampar beberapa keping uang
emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia
meninggalkan dapur dan masuk kekamar.Ketika lelaki itu membuka pintu kamar,
tiba-tiba darahnya tersirap karena didalam kamar itu berdiri seorang perempuan
dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya
sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat
kemudian perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu
yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat
terpesona karena wajah perempuan yang berdiri dihadapannya luar biasa
cantiknya. Dia belum pernah melihat wanita secantik itu meskipun dahuludia
sudah jauh mengembara ke berbagai negeri.Karena hari sudah malam, perempuan itu
minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak
perempuan itu menemaninya kedapur karena dia hendak memasaknasi untuk mereka.
Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan
dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai.
Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di
dapur itu adalah penjelmaansisiknya. Setelah beberapa minggu perempuan itu
menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus
bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkitasal
usulistrinya myang menjelma dariikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian,
kawinlah mereka.Setahun kemudian, mereka dikaruniai seoranganaklaki-laki yang
mereka beri nama Samosir. Anak itu sngat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan
anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.Setelah cukup besar, anak itu
disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang.
Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksa ibunya yang
mengantarkan nasi ke ladang.Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi
mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi,
karena terus dipaksa ibunya, dengan kesl pergilah ia mengantarkan nasi itu. Di
tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya
diladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya.
Saat menerimanya, siayah sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat
sekali diantarkan. Oleh karena itu, makasi ayah jadi sangat marah ketika
melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin
bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari
nasinya itu.Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukul anaknya sambil
mengatakan: “Anak kurang ajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak
keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”Sambil menangis, anak itu berlari
pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia mengadukan bahwa dia dipukuli
ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya di ceritakan
pula. Mendengarceritaanaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya
sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya
itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak
tidak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang
terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan
perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan
mendakinya.Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampirsampai ke puncak
pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit , dia pun berlari menuju sungai yang
tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu.
Ketika
dia tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang
megelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah
menjadi seekor ikan besar. Padasaat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan
turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu
sudah meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir.
Pak Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air.
Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang
sangat besar yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba. SedangPulaukecil
di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar